Bahagia? Ya, mereka boleh mendefinisikan dalam berbagai macam kata,
bahasa, pemikiran, atau bahkan perbuatan. Banyak insan yang berpikir,
"kebahagiaan adalah mendengarkan musik", "kebahagiaan adalah bermain
gitar", "kebahagiaan adalah berkeliling dunia", mereka sah-sah saja
berpikir atau mengatakan demikian. Tetapi alangkah baiknya manusia
melihat pada tingkat kebahagiaan. Mungkin jika berbicara tentang
"bermain gitar" atau "mendengarkan musik" yang dapat kita lakukan
sehari-hari, sehingga (mungkin) setiap harinya kita bisa berbahagia
karenanya. Nah kalau patokan kebahagiaan mereka terlalu tinggi dengan
pengorbanan yang cukup besar pula semisal berkeliling dunia? Secara
rutinitas sendiri, kebanyakan manusia zaman sekarang ini lebih bekerja
di perkantoran, terikat dengan tugas menumpuk dan tanggungan kewajiban,
sehingga jika mereka punya patokan kebahagiaan seperti yang diatas,
mereka pun sulit mewujudkannya. Dan jika sulit mewujudkannya, mereka
akan sulit untuk tersenyum bahagia. Hari-hari mereka akan penuh dengan
'rengutan' atau 'cacian'.
Seharusnya kita selaku manusia sadar, bahwa kebahagiaan dapat kita buat dan bentuk sendiri..
Karena kebahagiaan adalah sikapkuKarena kebahagiaan adalah pemikirankuKarena kebahagiaan adalah keputusankuKarena kebahagiaan, adalah aku
Ahmad Saval
